Jakarta, CNBC Indonesia – Di daerah yang telah lama menjadi sengketa antara RI colowin pro Malaysia, yakni Blok Ambalat di Laut Sulawesi neon4d slot Selat Makassar ternyata mengandung “harta karun” luar biasa.
Kementerian Energi colowin pro Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, adanya sumber “harta karun” di Ambalat ini, membuat Pemerintah Indonesia rtp fixbet88 bergerak cepat melakukan eksplorasi, gurita168 slot login “harta karun” ini bisa dimonetisasi colowin pro bermanfaat rtp fixbet88 kepentingan bangsa.
‘Harta karun’ yang dimaksud duniaslot77 minyak colowin pro gas bumi (migas).
Namun demikian, pemerintah akan mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Malaysia, Petronas, rtp fixbet88 bekerja sama bersama PT Pertamina (Persero) melakukan eksplorasi di Blok Ambalat ini.
Direktur Jenderal Minyak colowin pro Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, rtp fixbet88 tahap awal Pertamina colowin pro Petronas akan melakukan study neon4d slot analisis data.
“Itu kita akan lakukan desk study, rtp cinema777 tidak menggunakan survei seismik, tapi dari data yang ada. Itu mungkin kita mau lakukan bareng sama Petronas,” ungkap Tutuka saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/7/2023).
“Pertamina sama Petronas,” tambahnya.
Namun, Tutuka menyebutkan bahwa desk study yang dilakukan saat ini adalah desk study oleh masing-masing perusahaan melalui data yang dimiliki oleh masing-masing pihak.
Dia menekankan analisis ini diperlukan rtp fixbet88 memastikan besaran kandungan migas yang terkandung di dalamnya.
“Desk study itu jadi masing-masing kan punya data, study saja bersama dengan data yang ada. Nggak ada tambahan dengan survei lah. Ya kita lihat dulu kira-kira dari situ ada neon4d slot nggak, bwinbet365 link alternatif sudah ribut perbatasan ternyata nggak ada (potensi migas) ya ngapain?” jelas Tutuka.
Dengan demikian, Tutuka mengatakan bahwa desk study yang akan dilakukan itu belum tentu menjadi penentu siapa yang bakal mengelola area penyimpan ‘harta karun’ tersebut.
“Study saja dengan data yang ada. Belum tentu Petronas yang mengelola, baru desk study saja. Baru awal sekali. Kalau bagus, baru kita bicarakan,” paparnya.
Tutuka berharap, desk study ini sudah bisa dilakukan pada tahun 2023 ini.
“Bisa dalam waktu tahun ini. Cepat, dalam beberapa bulan mungkin sudah bisa mulai,” tandasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Minyak RI Habis 10 Tahun Lagi, Gimana nih Pak Jokowi?
(wia)