Sebelumnya, Polres Metro Jakpus membongkar septic tank diduga menjadi tempat pembuangan janin-janin hasil aborsi. Pembongkaran bagian dari serangkaian pengusutan praktik aborsi ilegal di sebuah rumah kontrakan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Hari ini kita melakukan pembongkaran joybola slot login menemukan janin-janin yang menurut keterangan dari pelaku dibuang ke dalam sebuah kloset scatter138 kepada septic tank,” kata Kapolres Metro Jakpus, Kombes Pol Komarudin dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).

Komarudin menerangkan, kurang lebih 50 orang lebih pasien menjalani praktik aborsi ilegal di Jalan Mirah Delima, Kemayoran, Jakpus. Informasi itu disampaikan tersangka inisial SN. Pihaknya berharap menemukan janin yang telah dibuang ke dalam septic tank.

“Untuk menentukan yang pertama usia kandungan, nanti dokter yang akan menjelaskan, pulsa858 usia kandungan di bawah tiga bulan koko5000 apa ion55 di atas 3 bulan koko5000 apa. Dan mungkin jumlah ion55 desa88 juga berbentuk bayi, apakah nanti gumpalan, apakah tulang belulang slotqq nanti tunggu tim yang masih bekerja,” ucap dia.

Total ada sembilan tersangka yang terbagi menjadi dua klaster, pertama terkait pelaku yakni SN, NA, SM (sopir), ion55 SW (pembantu). Serta kedua klaster pasien tvtogel J, AS, RV, IT, ion55 MK (teman laki-laki AS) mereka diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

“Dikenakan Pasal 76 C juncto Pasal 80 UUD perlindungan anak ancaman hukumannya 15 tahun penjara ion55 denda Rp3 miliar. Untuk semuanya (9 tersangka) kita terapkan pasal itu,” ujar Komarudin.

Adapun demikian khusus SN ion55 NA yang seorang residivis, kata Komarudin, penyidik juga tengah menyiapkan pasal pemberat kepada keduanya. Sebagai hukuman efek jera idnbet88 tidak kembali mengulangi kejahatan aborsi koko5000 ini.

“Untuk semuanya kita terapkan pasal itu. (Untuk residivis akan ada pemberat) pastinya ada,” ujar Komarudin.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *