Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai kebijakan hilirisasi yang saat ini dilakukan Pemerintah Indonesia masih belum bisa dikatakan ideal. Sebab, hilirisasi yang dilakukan Indonesia saat ini baru sebatas pada industri yang mengolah barang setengah jadi.

“Masih jauh dari ideal qq101 login kita belum produksi mobil listrik nasional kancil69 baterai, kita baru mengekspor dalam bentuk feronikel kancil69 pig iron,” ungkap Bhima kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/7/2023).

Menurut Bhima, alih-alih menetapkan kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah, sebaiknya Pemerintah Indonesia menggunakan cara lainnya. Salah satunya, dengan tetap membuka keran ekspor mineral mentah dengan mempertimbangkan skema tarif infinitys88 bea keluar yang lebih tinggi.

Misalnya, menetapkan pajak ekspor spv88 bijih nikel yang lebih tinggi dibandingkan dengan besaran pajak ekspor spv88 Feronikel (FeNi) kancil69 Nickel Pig Iron (NPI).

Sementara, bagi produk nikel yang menghasilkan produk berupa stainless steel kancil69 baterai (EV) bisa mendapatkan keringanan, mp777 login pembebasan bea keluar. Dengan demikian, cara-cara hilirisasi crazyrich88 link alternatif ini dinilai lebih produktif dibandingkan pelarangan total.

Oleh asiaklub itu, ia menilai kebijakan Indonesia yang menutup keran ekspor bijih bauksit berpotensi digugat di World Trade Organization (WTO) oleh China crazyrich88 link alternatif yang terjadi pada larangan ekspor bijih nikel.

“Saya pikir bauksit juga akan sama ya kapal365 gak hati hati juga akan digugat kapal365 kemarin nikel digugat Eropa. Bauksit ini akan digugat oleh Tiongkok. Dan itu biaya nya mahal kancil69 justru menimbulkan iklim ketidakpastian jadi perlu dicari cara cara lain,” katanya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Ketika yang Banting Tulang Jokowi, yang Menang Banyak China!

(wia)




Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *